Arahan pengembangan destinasi wisata kawasan kaldera batur berbasis sistem informasi geografis (sig)
Abstract
Kawasan Kaldera Batur memiliki beragam potensi pengembangan wisata namun juga sangat dibatasi pengembangannya karena kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi di dalam rencana tata ruang Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali. Pengembangan Kawasan dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan ekonomi masyarakat namun sekaligus juga menjaga fungsi lindung kawasan tersebut. Dualisme fungsi kawasan tersebut mengharuskan adanya sebuah pendekatan yang yang tepat dalam mengembangkan destinasi wisata Kaldera Batur agar tercapai pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Salah satunya adalah pengembangan destinasi wisata berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Arahan pengembangan destinasi wisata khususnya penyediaan fasilitas pariwisata pada Kawasan Kaldera Batur dilakukan dengan pendekatan kemampuan lahan yang dianalisis dengan Teknologi SIG. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kelas kemampuan lahan pada Kawasan Kaldera Batur yang cocok untuk pengembangan fasilitas penunjang pariwisata adalah Kelas D dan E yaitu kelas lahan dengan kemampuan pengembangan agak tinggi dan tinggi seluas 14.096 Ha yang tersebar di Desa Batur Tengah, Batur Selatan, Songan A, Sukawana dan Abangbatudinding.
References
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2017. Statistik Pariwisata Bali Tahun 2017. Denpasar : Badan Pusat Statistik
Bunruamkaew, K., & Murayama, Y. 2011. Site Suitability Evaluation for Ecotourism Using GIS & AHP : A Case Study of Surat Thani Province, Thailand. Journal of Procedia Social and Behavioral Science 21, 269–278. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.07.024
Bunruamkaew, K., & Murayama, Y. 2012. Land Use and Natural Resources Planning for Sustainable Ecotourism Using GIS in Surat Thani, Thailand, Journal of Sustainability 4, 412–429. https://doi.org/10.3390/su4030412
Pitana, I Gede. 1998. Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Makalah disampaikan pada seminar pariwisata regional PS. D4 Pariwisata UNUD.
Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Prahasta, Eddy. 2006. Sistem Informasi geografis (Membangun Web Based GIS dengan Mapserver). Bandung: CV. Informatika.
Rahayuningsih, T., Muntasib, E. K. S. H., & Budi, L. 2016. Nature Based Tourism Resources Assessment Using Geographic Information System ( GIS ): Case Study in Bogor. Journal Procedia Environmental 33, 365–375. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2016.03.087
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 11. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 4438. Sekretariat Negara. Jakarta.
Suprapto, Nyoman Arto; Osawa, Takahiro; Putra, I Dewa Nyoman Nurweda. 2018. Estimation of Green Land to Urban Change Based on Cellular Automata (CA) Method in Singaraja City and its Surrounding Areas. International Journal of Environment and Geosciences. 2(1): 1-8
Suprapto, Nyoman Arto dan Suryanto, Agus. 2019. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Homestay di Desa Wisata Pangsan Kabupaten Badung. Proceeding Seminar Riset Terapan Hospitality dan Kepariwisataan Indonesia 2019, Nusa Dua: 11 Juli 2019: Hal. 425 – 433
Suprapto, Nyoman Arto. 2010. Arahan Pengendalian Pembangunan Kawasan Cagar Budaya Candi Tebing Gunung Kawi Tampak Siring Kabupaten Gianyar. Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Suprapto, Nyoman Arto. 2019. SPATIAL SIMULATION BASED ON GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) AND CELLULAR AUTOMATA (CA) FOR LAND USE CHANGE MODELING IN SINGARAJA CITY AND ITS SURROUNDING AREA. Tesis Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Udayana.
Copyright (c) 2021 Nyoman Arto Suprapto, Moh. Agus Sutiarso

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)